| 
  • If you are citizen of an European Union member nation, you may not use this service unless you are at least 16 years old.

  • You already know Dokkio is an AI-powered assistant to organize & manage your digital files & messages. Very soon, Dokkio will support Outlook as well as One Drive. Check it out today!

View
 

Hati Hati !! 10 Bahaya Penyakit Epilepsi Yang Bisa Mematikan

Page history last edited by Gerai Herbal 5 years, 11 months ago

Di indonesia, epilepsi di kenal masyarakat dengan sebutan penyakit ayan. Namun sering kali masyarakat menggangap epilepsi bukan sebagai penyakit tapi akibat kekuatan gaib, kutukan, kesurupan bahkan sering di kaitkan dengan penyakit jiwa atau keadaan dengan intelegensi rendah. Pandangan lain yang selama ini berkembang mengatakan bahwa epilepsi adalah sebuah penyakit keturunan yang menular dan tidak bisa di obati. Hal ini tidak benar karena epilepsi bisa di sembuhkan secara total dan hanya 1% dari total penyandang epilepsi di indonesia di turunkan secara genetika atau keturunan.

 

Studi lain mengatakan jika salah satu anggota keluarga ada yang menderita epilepsi, kecenderungan anggota keluarga yang lain terkena epilepsi yang tinggi sekitar 2-8% di bandingkan dengan keluarga lain yang tidak memiliki anggota keluarga yang terkena epilepsi. dengan deteksi serta perawatan yang dini bagi penyandang epilepsi terutama yang timbul sejak balita sangat efektif untuk mendapat kesembuhan dari penyakit epilepsi secara total.

 

Epilepsi dapat menyerang anak-anak, orang dewasa, orang tua bahkan bayi yang baru lahir. Pengidap epilepsi di indonesia sendiri diperkirakan sekitar 1,1 juta hingga 1,3 juta penduduk, dan angka ini setara dengan dua persen dari jumlah pengidap epilepsi di dunia yang mencapai 50 juta orang. Angka kejadian epilepsi pada prai lebih tinggi di bandingkan pada wanita, yaitu 1-3% penduduk akan menderita epilepsi seumur hidup. Di amerika serikat, satu di antara 100 populasi (1%) penduduk terserang epilepsi dan kurang lebih 2,5 juta di antaranya telah menjalani penggobatan pada lima tahun terakhir.

 

Penyakit eilepsi akan mempunyai dampak yang luas, baik bagi penderitanya sendiri maupun keluarga seperti apakah seorang anak penyandang epilepsi dapat berkembang secara normal ? Apakah dapat menggikuti pendidikan seperti anak-anak lainnya ? Apakah kelak dapat bekerja dan boleh menikah. Masalah yang sering di hadapi anak penyandang epilepsi adalah penolakan atau penggucilan oleh keluarga atau sebaliknya orang tua akan melindungi secara berlebihan yang akan berdampak pada perkembangan watak anak seperti rendah diri, tidak mempunyai kepercayaan diri sendiri, mereka takut mengemudi, takut untuk berenang, dan yang paling memalukan adalah mendapat serangan kejang di depan umum sehinga perkembangan selanjutnya tidak dapat hidup mandiri.

 

Batasan epilepsi adalah lepasnya muatan listrik yang berlebihan tidak terprogram dan bersifat mendadak dari sekumpulan sel-sel otak atau dari seluruh otak sehingga penerimaan serta pengiriman impuls dalam ataupun dari otak ke bagian-bagian lain dalam tubuh menjadi tergangu. Gejala klinis akibat lepasny muatan listrik secara tidak terkontrol ini adalah kejang-kejang yang bisa di mulai dari lengan atau tungkai kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

 

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan fungsi sel-sel saraf dan otak. Seseorang boleh dinyatakan sebagai penderita epilepsi dengan segala konsekuensinya bila telah di buktikan bahwa pada tubuh atau otak orang itu tidak ada penyebab kejang lain yang bisa di hilangkan dan orang tersebut mengalami bangkitan kejang dua kali atau lebih tanpa sebab yang jelas. Kadang-kadng bangkitan terjadi beberapa bulan setelah seseorang mengalami gangguan pada otaknya.

 

Penyebab Epilepsi

 

Penyebab epilepsi dapat di bagi menjadi dua yaitu epilepsi idiopatik dan epilepsi simtomatik. Banyak sekali faktor penyebab epilepsi, di antaranya adalah faktor keturunan, kelainan pada saat menjelang atau sesudah persalinan, cedera kepala, radang selaput otak, stroke, tumor otak, kelainan pembuluh darah otak, adanya genanngan darah atau nanah di otak,atau pernah mengalami operasi otak. Selain itu setiap penyakit atau kelainan yang mengangu fungsi otak dapat pula menyebabkan kejang, Seperti trauma lahir, trauma kepala, tumor otak, radang otak, perdarahan di otak, hipoksia (kekurangan oksigen dalam jaringan), cacat bawaan, ganguan elektrolit, ganguan metabolisme, ganguan peredaran darah, keracunan mengkomsumsi alkohol, obat-obatan terlarang seperti narkotika atau koroin, obat penenang, obat tidur, dan obat penghilang rasa nyeri yang berlebihan, siklus menstruasi tidak normal, kurang tidur, kelelahan yang berlebihan dan kondisi fisiologis seperti stres emosional.

 

Jenis Serangan Epilepsi

 

Jenis serangan kejang pada epilepsi bermacam-macam secara garis besar di bagi menjadi, kejang persial (lokal) dan kejang umum (general). Bentuk serangan epilepsi berupa gejala kejang-kejang. pada anak-anak serangan bisa berupa bengong sesaat atau terdiam, kemudian sadar kembali. mulut tampak komat-kamit secara tiba-tiba tanpa di sadari. atau lengan yang bergerak-garek sendiri pada pasien yang tetap sadar.

 

Diagonis dan Pengendalian Epilepsi

 

Untuk menegakan diagnosa epilepsi biasanya dokter akan melakukan wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti loboratorium. Tujuan utama epilepsi adalah membuat penderita terbebas dari serangan kejang sedini mungkin. Pada umumnya epilepsi dapat di kendalikan baik melalui obat-obatan maupun rehabilitas medis.

 

Beberapa tipe epilepsi sulit di kendalikan dengan obat-obatan, pada saat serangan yang terpenting dilakukan adalah mencegah jangan sampai kejang-kejang dapat mencederai anggota badan. Seperti lidah tergigit hingga putus,patah tulang karena gerakan yang tidak beraturan.

 

Penyakit epilepsi tidak seperti penyakit yang lainnya, yang dapat di sembuhkan dalam jangka waktu tertentu dengan sempurna. Nasib penderita epilesi sangat tergantung pada persepsi penderita sendiri, orang tua atau keluarganya serta masysrakat di sekitarnya dan dokter yang merawatnya. Oleh sebab itu seorang penderita epilepsi harus menjalani hidup yang teratur, berpandangan positif adanya dukungan keluarga dan lingkungan,menanamkan pengertian yang kuat pada penderita epilepsi untuk menghargai diri sendiri serta menjalani pengobatan yang baik agar dapat hidup sukses dengan epilepsi.

 

Hati Hati Bahaya Epilepsi Ternyata Bisa Mematikan..!!

 

Bagian yang paling berbahaya dari epilepsi adalah kondisi kejang dan serangan yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Berikut ini adalah resiko bahaya yang bisa mengancam penderita epilepsi diantaranya adalah :

 

1. Cedera

2. Kecelakaan

3. Kerusakan Otak

4. Epileptikus

5. Luka Bakar

6. Tenggelam

7. Depresi

8. Gangguan Mental

9. Kematian Mendadak

10. Resiko Cacat Bayi

11. Terjatuh Dari Ketinggian

 

Bahaya Epilepsi memang sangat wajar terjadi dan selalu menjadi resiko untuk semua penderita epilepsi. Salah satu cara terbaik untuk mengelola agar bahaya tidak terjadi adalah dengan menghindari semua tempat yang bisa menyebabkan bahaya resiko di atas. Anak-anak harus mendapatkan pengawasan penuh dari orang tua dan orang dewasa bisa mengelola resiko dari kebiasaan.

 

Artikel Terkait Lainnya : Mengatasi Penyakit Epilepsi Mencegah Epilepsi Pertolongan Pertama Epilepsi Penyebab Epilepsi Cara Membedakan Kejang Demam Dengan Epilepsi Penanganan Epilepsi Obat Epilepsi Obat Usus Buntu Obat Perlengketan Usus Mengobati Sindrom Iritasi Usus Obat Iritasi Usus Obat Radang Usus Ciri Penyakit Usus Buntu Obat Tradisional Usus Terlipat Menyembuhkan Scledorma Obat Stroke Obat Lupus Obat Asma Obat Cacingan Obat Diare Obat Sakit Gigi Obat Pelancar ASI

Comments (0)

You don't have permission to comment on this page.